INDONESI SENTRIS | Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dikabarkan sudah dikembalikan oleh hacker, yakni Brain Cipher. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya backup semua data.
"Yang paling penting adalah semua data
yang kita miliki itu harus di-back up," kata Jokowi setelah meninjau RSUD
Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis (4/7/2024).
Hal itu dilakukan untuk melindungi data
masyarakat. Dengan begitu, pemerintah sudah siap jika terjadi sesuatu yang tak
diinginkan.
"Sehingga, kalau ada apa-apa, kita
sudah siap," ujarnya.
Dilansir detikInet, Brain Cipher
mengumumkan akan membebaskan data dari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2
yang hampir dua minggu mereka sandera. Pernyataan ini dilontarkan dalam sebuah
forum, yang tangkapan layarnya diposting oleh @stealthmole_int di X/Twitter.
Dalam pernyataan tersebut, Brain Cipher akan memberikan kunci untuk mendekripsi
data tersebut secara cuma-cuma.
"Hari Rabu kami akan memberikan
kuncinya secara gratis. Kami berharap serangan kami membuat Anda sadar
pentingnya untuk mendanai industri ini dan merekrut ahli yang punya
kualifikasi," tulis mereka.
Mereka pun menyebut serangan ini tidak
mengandung muatan politis, melainkan hanya 'pentest' yang ditutup dengan
pembayaran. Brain Cipher minta maaf atas aksinya yang berdampak ke banyak
orang. Mereka meminta publik menyadari bahwa mereka secara sadar dan independen
dalam membuat keputusan ini.
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya dari Vaksin.com awalnya sempat ragu dengan omongan Brain Cipher, apalagi Rabu malam semakin larut. Namun, menjelang tengah malam, ada jawaban.
"Brain Cipher menepati janji membagikan kunci deskripsi untuk PDN," kata Alfons, Rabu (3/7/2024) malam.
Alfons sempat dalam posisi menunggu konfirmasi dari pihak PDNS 2. Saat ditanyakan detikInet mengenai status terakhirnya, Alfons mengatakan mendapat kabar sudah bisa didekripsi.
Komentar0