INDONESIASENTRIS.COM | Hujan meteor bukan hanya sekadar pertunjukan cahaya di langit; mereka adalah hasil dari interaksi antara Bumi dan puing-puing luar angkasa. Setiap kali Bumi melewati jalur debu yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid, kita berkesempatan untuk menyaksikan keajaiban ini.
Ketika kita berbicara tentang fenomena astronomi, hujan meteor selalu menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Pada tanggal 3-4 Januari 2025 lalu, hujan meteor Quadrantid telah menghiasi langit malam dengan keindahan yang memukau.
Namun, mari kita lihat fenomena ini dari sudut pandang yang berbeda dan menggali lebih dalam tentang apa yang membuat hujan meteor begitu istimewa dan bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk menyaksikan fenomena-fenomena selanjutnya.
Dengan lebih dari 70 hujan meteor yang diperkirakan akan terjadi sepanjang tahun 2025, setiap peristiwa menawarkan pengalaman unik bagi para pengamat langit. Dikutip dari laman Kumparan.com.
Mengapa Hujan Meteor Begitu Menarik ?
Setelah Quadrantid, dua hujan meteor berikutnya yang layak untuk diperhatikan adalah Lyrid dan Eta Aquarid. Hujan Meteor Lyrid: Puncak kejadian akan berlangsung pada 21-22 April 2025, dengan periode aktif dari 15 hingga 30 April. Hujan meteor ini berasal dari serpihan komet C/1861 G1 Thatcher dan dapat diamati dari seluruh dunia.
Hujan Meteor Eta Aquarid: Puncak kejadian akan terjadi pada 5-6 Mei 2025. Hujan meteor ini merupakan hasil dari sisa-sisa Komet Halley dan paling baik dilihat di daerah tropis bagian selatan, memberikan kesempatan bagi penghuni Kota Bogor untuk menyaksikannya langsung di atas kepala mereka.
Hujan meteor ternyata memiliki pola tahunan yang konsisten, sehingga Anda dapat mengharapkan fenomena serupa setiap tahun pada waktu yang kurang lebih sama. Misalnya: Hujan meteor Lyrid yang terjadi setiap bulan April. Hujan meteor Perseid yang selalu muncul pada bulan Agustus. Hujan meteor Geminid yang terjadi pada bulan Desember.[]