Logo Indosia sentris Logo Indosia sentris
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Heritage
  • Lifestyle
    • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Reading: Larang Sana, Larang Sini
Share
Search
Font ResizerAa
Khazanah IndonesiaKhazanah Indonesia
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Heritage
  • Saintek
Search
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Heritage
  • Lifestyle
    • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Follow US
Made by ThemeRuby using the Foxiz theme. Powered by WordPress
Home » Blog » Larang Sana, Larang Sini
Dialektika

Larang Sana, Larang Sini

Amerika Serikat (AS), sang penjaga gerbang inovasi, berusaha mengunci pintu rapat-rapat, sementara China, dengan senyum dermawan, justru membuka gerbangnya selebar-lebarnya.

By admin
Last updated: 05/02/2025
5 Min Read
Share
larang sana sini

INDONESIASENTRIS.COM | Dunia teknologi sedang menyaksikan sebuah drama besar: Amerika Serikat (AS), sang penjaga gerbang inovasi, berusaha mengunci pintu rapat-rapat, sementara China, dengan senyum dermawan, justru membuka gerbangnya selebar-lebarnya. Dunia menonton persaingan ini dengan kepalan tangan, “Yes!”

Episode terbaru dari saga ini menampilkan DeepSeek, startup AI asal China yang sukses menarik perhatian global. Namun, alih-alih menyambut inovasi ini dengan tangan terbuka, AS justru memilih menebarkan larangan. Pertanyaannya: sampai kapan AS bisa terus bermain sebagai “polisi AI dunia” tanpa merugikan dirinya sendiri?

Ketika DeepSeek, diikuti Qwen, melesat sebagai pemain utama dalam teknologi AI, banyak yang terkejut melihat reaksi berlebihan dari Washington. NASA buru-buru melarang penggunaan DeepSeek dengan alasan keamanan nasional, sementara Angkatan Laut AS juga menginstruksikan personelnya untuk menjauhi teknologi ini.

Senat AS juga ribut. Senator Josh Hawley mengajukan rancangan undang-undang yang melarang perusahaan AS berinvestasi di sektor AI China. Bahkan, dia meminta pemerintah mengenakan ancaman sanksi 1 juta dolar dan penjara bagi warga AS yang ketahuan mendownload DeepSeek. Entah kenapa, dia tidak menyertakan nama AI lainnya, Qwen.

Jika ini bagian dari episode dari serial drama geopolitik, maka AS jelas sedang berperan sebagai “antagonis defensif” yang panik melihat lawannya berkembang terlalu cepat. Dengan Donald Trump sebagai presiden yang berlagak seperti pesilat mabuk, Amerika terlihat makin kacau, makin jauh dari cita-cita “great again.”

Pasalnya, larangan-larangan yang diberlakukan Amerika ini justru memunculkan pertanyaan: apakah proteksionisme ini efektif? Fakta menunjukkan bahwa AS telah mencoba strategi serupa terhadap Huawei dan TikTok, tetapi hasilnya justru berbanding terbalik. Perang tarif mereka pun dipastikan akan gagal.

Bukannya melemah, China justru semakin kreatif dan mandiri dalam mengembangkan teknologinya. Seperti kata Fu Cong, perwakilan tetap China di PBB, “Jangan pernah meremehkan kecerdikan ilmuwan dan insinyur China.” Ini menunjukkan, China sendiri tak akan menyerah, bahkan semakin berpengalaman, menghadapi segala pembatasan AS.

Perbedaan pendekatan antara AS dan China dalam AI semakin jelas: AS bersikeras mempertahankan model tertutup, sedangkan China justru mengadopsi pendekatan open-source. DeepSeek, misalnya, mengusung prinsip berbagi teknologi dengan komunitas global, memberikan kesempatan bagi pengembang di berbagai belahan dunia untuk ikut serta dalam revolusi AI.

Di sisi lain, perusahaan AI asal AS seperti OpenAI justru semakin eksklusif, menutup akses ke model-model terbaru mereka. Ironisnya, sementara AS menuduh China tidak transparan, justru China yang kini terlihat lebih inklusif.

Dampaknya? Narasi global pun bergeser: China yang sejak dulu dikenal sebagai negeri komunis tampak sebagai sosok dermawan yang membagikan teknologi, sementara AS sebagai negeri kapitalis semakin terkesan pelit dan paranoid.

Reaksi AS terhadap DeepSeek bukan hanya soal persaingan teknologi, tapi juga soal citra dan kepercayaan global. Banyak negara di Global South melihat langkah AS sebagai bentuk ketakutan yang berlebihan, sementara pendekatan China lebih menarik karena memberi kesempatan bagi negara berkembang ikut serta dalam revolusi AI.

Tidak heran jika raksasa teknologi seperti Microsoft, Nvidia, dan Amazon tetap memilih mengadopsi model reasoning terbaru dari DeepSeek, terlepas dari tekanan politik di Washington. Jika tren ini terus berlanjut, AS bisa kehilangan daya tariknya sebagai pusat inovasi global, karena dunia tidak akan menunggu negara yang terlalu sibuk menutup pintu untuk melindungi dirinya sendiri.

Sejarah telah membuktikan bahwa proteksionisme teknologi lebih sering gagal daripada berhasil. AS mungkin bisa memperlambat laju China dengan berbagai larangan, tetapi tidak bisa menghentikan inovasi yang sudah menjadi arus utama.

Sebaliknya, semakin banyak larangan yang diberlakukan, semakin besar simpati dunia terhadap China, yang kini tampil sebagai pemimpin teknologi yang lebih terbuka. Tak peduli China itu embahnya negeri komunis.

Jika AS ingin tetap relevan dalam perlombaan AI, mungkin sudah saatnya mengubah pendekatan. Alih-alih menutup pintu, mengapa tidak mulai membuka dialog dan membangun model kerja sama yang lebih sehat? Boleh jadi, pada akhirnya AS meninggalkan gaya gertaknya?

Karena jika terus menerapkan strategi “banned here, banned there,” larang sana, larang sini, maka jangan heran jika dunia pada akhirnya akan memilih berpaling dan mencari alternatif yang lebih ramah serta terbuka. Dan China menyediakan apa yang mereka cari.

Sampai kapan AS ingin terus main “kucing-kucingan” dengan inovasi? Dunia sedang menunggu jawaban.

Catatan Cak AT – Ahmadie Thaha
Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 5/2/2025

TAGGED:amerikadeepseekqwen

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Email Copy Link Print

SUBSCRIBE NOW

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]

HOT NEWS

phri dki jakarta

Rakerda PHRI, Ini Imbauan Menteri Lingkungan Hidup untuk Usaha Hotel dan Restoran

LifestylePariwisata
14/06/2025
Indonesia Tragis, Indonesia Butuh Anies

Indonesia sedang Tragis, Indonesia Butuh Anies

Seorang Anies Baswedan tak membutuhkan validasi kepemimpinannya. Anies juga tak harus mengumbar prestasinya.

14/06/2025
boki-maruru-halteng

Inilah 8 Wisata Alam yang Eksotik di Halamahera Tengah, Yuk Berwisata!

Halmahera Tengah merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Berikut destinasi wisata Halmahera…

14/06/2025
Bayt-Al-Qur_an Museum-Istiqlal

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal Resmi jadi Museum Tipe A

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, yang berada di bawah naungan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ),…

21/01/2025

YOU MAY ALSO LIKE

Teleportasi Kuantum Isra Mi’raj

INDONESIASENTRIS.COM | Ada satu pertanyaan besar yang sering muncul ketika membahas Isra' Mi’raj Nabi Muhammad Saw: bagaimana mungkin perjalanan sejauh…

Dialektika
30/01/2025

Tanda Tanya Danantara

Di Nusantara, negeri yang gemar membuat gebrakan unik, lahirlah sebuah lembaga maha gagah: Danantara. Apa itu

Dialektika
18/02/2025

Lilin Bagi Indonesia Gelap

Di bawah terik matahari, mahasiswa Indonesia kembali menyalakan lilin. Sebuah aksi yang bukan sekadar simbolik, tetapi juga filosofis

Dialektika
19/02/2025

Bau Korupsi Pagar Laut

Di negeri bernama Indonesia yang entah kenapa sering disebut konoho, sebuah kasus unik sedang mencuri perhatian.

Dialektika
30/01/2025

Logo Ikon Indonesia Sentris

Web Syndication:

  • jurnalsecurity.com
  • destinasiindonesia.com
  • promoukm.com
  • seputarhalal.com
  • inilahkita.com
  • suarapesantren.com
  • beasiswakampus.com
  • suaramuslim.id
  • suaramasjid.com
  • caramakan.com
  • carasehat.net
  • beritakamera.com
  • rumahayah.com
  • inibekasi.com
  • persrilis.com
  • About Us
  • Tim Redaksi
  • Disclaimer
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Pedoman Siber
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Heritage
  • Lifestyle
    • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Seedbacklink
Khazanah IndonesiaKhazanah Indonesia
Follow US
@2025 | IndonesiaSentris
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?