Logo Indosia sentris Logo Indosia sentris
  • Home
  • Nasional
  • Heritage
  • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Reading: Teleportasi Kuantum Isra Mi’raj
Share
Search
Font ResizerAa
Khazanah IndonesiaKhazanah Indonesia
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Heritage
  • Saintek
Search
  • Home
  • Nasional
  • Heritage
  • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Follow US
Made by ThemeRuby using the Foxiz theme. Powered by WordPress
Home » Blog » Teleportasi Kuantum Isra Mi’raj
Dialektika

Teleportasi Kuantum Isra Mi’raj

By admin
Last updated: 30/01/2025
5 Min Read
Share
isra miraj

INDONESIASENTRIS.COM | Ada satu pertanyaan besar yang sering muncul ketika membahas Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw: bagaimana mungkin perjalanan sejauh itu, dari Makkah ke Sidratul Muntaha, terjadi dalam waktu singkat, bahkan sebelum tempat tidur Nabi sempat dingin?

Jawaban klasiknya, tentu saja, “itu mukjizat.” Tetapi dalam era internet kuantum dan teleportasi foton, dua temuan hasil riset terbaru tim ilmuwan di Amerika Serikat dan Jerman, apakah kita bisa lebih reflektif, bahkan sedikit imajinatif, dalam menelusuri kemungkinan ilmiah di balik mukjizat ini?

Perjalanan Isra Mi’raj sering digambarkan melampaui batas-batas fisika. Dalam peristiwa ini, Rasulullah Saw tidak hanya melakukan perjalanan fisik, tetapi juga menembus dimensi spiritual, menjejakkan kaki di Masjidil Al-Aqsha, naik ke langit, sampai Sidtarul Muntaha, hingga berkomunikasi langsung dengan Allah Sang Pencipta.

Semua ini dilakukan tanpa gangguan lalu lintas atau delay, yang, jika dibandingkan, membuat teleportasi kuantum 30 kilometer kabel optik hasil riset baru-baru ini oleh tim Prem Kumar di AS tampak seperti pencapaian secuil kuku saja. Mungkin juga, jika Albert Einstein tahu soal ini, ia akan menambahkan “persamaan mukjizat” dalam teorinya.

Quantum Teleportation, menurut para ilmuwan di Northwestern University, Illinois, AS, adalah proses mentransfer informasi kuantum dari satu tempat ke tempat lain tanpa memindahkan partikel fisik. Dalam istilah awam, ini seperti memindahkan “jiwa” sebuah objek ke tempat lain, sementara “raga”-nya dihancurkan.

Ini boleh jadi sangat mirip dengan bagaimana Isra Mi’raj sering diceritakan: tubuh Rasulullah tetap utuh yang, bersama “dimensi lain” dirinya, menjelajah melintasi alam semesta. Bedanya, teleportasi kuantum masih terbatas pada foton dan belum bisa membawa manusia, apalagi seekor Buraq yang kecepatannya membuat roket NASA terlihat lambat.

Namun, mari kita berandai-andai: jika teknologi ini dikembangkan lebih jauh, mungkinkah manusia suatu hari nanti mampu meniru perjalanan Nabi, bukan dalam dimensi spiritual, tetapi dalam kecepatan dan efisiensi? Atau apakah manusia hanya akan terjebak dalam usaha menjelaskan mukjizat menggunakan kalkulator dan fiber optik?

Ada lagi temuan Quantum Internet, hasil penelitian tim di Leibniz University Hannover di Jerman. Jika Isra Mi’raj adalah demonstrasi kecepatan spiritual, maka quantum internet adalah upaya manusia untuk meniru kecepatan itu dalam dunia fisik. Sebuah upaya tak kenal lelah dari manusia untuk mencapai keunggulannya.

Bayangkan sebuah jaringan di mana informasi melesat tanpa bisa diretas, seperti foton kuantum yang “hilang” begitu disentuh oleh pihak tak berwenang. Ini terdengar seperti mukjizat modern, tetapi dengan satu catatan: meskipun datanya aman, apakah manusia siap untuk menerima konsekuensi dari teknologi yang lebih cepat dari pemahaman mereka?

Analoginya bisa dibuat seperti shalat lima waktu yang awalnya diperintahkan 50 kali sehari oleh Allah Swt. Kita membutuhkan Nabi Musa modern —mungkin dalam bentuk ilmuwan skeptis— untuk mengingatkan bahwa terlalu banyak teknologi yang tidak dipahami hanya akan membuat kepala kita meledak, atau setidaknya memecahkan server.

Isra Mi’raj adalah bukti kebesaran Allah, sedangkan quantum teleportation adalah bukti kebesaran akal manusia yang masih sangat terbatas. Namun, setidaknya keduanya mengajarkan pelajaran yang sama: keterbatasan kita dalam memahami alam semesta.

Jika mukjizat mengajarkan iman, maka ilmu pengetahuan mengajarkan kerendahan hati. Kita mungkin tidak pernah bisa mereplikasi perjalanan Nabi, tetapi setidaknya kita belajar untuk terus bertanya, mencari, dan mengagumi kebesaran Sang Pencipta melalui karya-Nya.

Jadi, lain kali Anda mendengar istilah quantum teleportation atau quantum internet, ingatlah bahwa ini hanyalah langkah kecil dalam memahami apa yang telah Allah tunjukkan ribuan tahun lalu. Nabi Muhammad Saw telah melakukan quantum teleportation maupun quantum internet dalam skala yang tak terbayangkan manusia.

Dan siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, meskipun kemungkinan ini masih tak terbayangkan oleh akal manusia biasa, perjalanan seperti Isra Mi’raj bisa menjadi kenyataan teknologi. Hanya dalam arti teknologis. Namun, tentu saja, dengan foton yang lebih patuh dan kabel optik yang tidak macet.

Catatan Cak AT – Ahmadie Thaha
Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 27/1/2025

TAGGED:ahmadie thahaisra mirajperjalanan fisik menuju ilahi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Email Copy Link Print

SUBSCRIBE NOW

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]

HOT NEWS

Menpar widiyanti

Menpar Widiyanti: Hotel Baru di Yogyakarta Dorong Pertumbuhan Pariwisata dan MICE

Pariwisata
26/01/2025
Catatan Yusuf Blegur

Menjerit Dalam Diam

INDONESIASENTRIS.COM | Negara terus memproduksi manusia-manusia yang sejatinya telah menjadi 'binatang' yang paling buas. Berkumpul…

19/05/2025
boki-maruru-halteng

Inilah 8 Wisata Alam yang Eksotik di Halamahera Tengah, Yuk Berwisata!

Halmahera Tengah merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Berikut destinasi wisata Halmahera…

27/01/2025
Bayt-Al-Qur_an Museum-Istiqlal

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal Resmi jadi Museum Tipe A

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, yang berada di bawah naungan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ),…

21/01/2025

YOU MAY ALSO LIKE

Kurikulum Cinta

Kurikulum Cinta! Ya, akhirnya pendidikan kita tak hanya membahas cara membajak tanah, tapi juga bagaimana menanam kasih sayang di dalamnya.

Dialektika
06/02/2025

Sertifikasi Kepemilikan Laut, Fatwa Saja Tak Cukup!

Mungkin laut tidak bisa menangis, tapi kalau bisa, pasti ia sudah berlinang air mata lebih asin dari biasanya. Bagaimana tidak?

Dialektika
19/02/2025

Tambang Emas Tembakau Madura Minus Keadilan Sosial

Madura, pulau tanpa gunung emas, tembaga, atau nikel seperti Papua. Tapi jangan salah, pulau ini punya tambang emas yang lebih…

Dialektika
15/05/2025

Bau Korupsi Pagar Laut

Di negeri bernama Indonesia yang entah kenapa sering disebut konoho, sebuah kasus unik sedang mencuri perhatian.

Dialektika
30/01/2025

Logo Ikon Indonesia Sentris

Web Syndication:

  • jurnalsecurity.com
  • destinasiindonesia.com
  • promoukm.com
  • seputarhalal.com
  • inilahkita.com
  • suarapesantren.com
  • beasiswakampus.com
  • suaramuslim.id
  • suaramasjid.com
  • caramakan.com
  • carasehat.net
  • beritakamera.com
  • About Us
  • Disclaimer
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Pedoman Siber
  • Home
  • Nasional
  • Heritage
  • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Seedbacklink
Khazanah IndonesiaKhazanah Indonesia
Follow US
@2025 | IndonesiaSentris
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?