Logo Indosia sentris Logo Indosia sentris
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Heritage
  • Lifestyle
    • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Reading: Pemeliharaan Berbasis Teknologi Solusi Cerdas untuk Era Industry 4.0
Share
Search
Font ResizerAa
Indonesia SentrisIndonesia Sentris
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Heritage
  • Saintek
Search
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Heritage
  • Lifestyle
    • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Follow US
Made by ThemeRuby using the Foxiz theme. Powered by WordPress
Home » Blog » Pemeliharaan Berbasis Teknologi Solusi Cerdas untuk Era Industry 4.0
Dialektika

Pemeliharaan Berbasis Teknologi Solusi Cerdas untuk Era Industry 4.0

Mario Sulyvan (Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang)  

By admin
Last updated: 30/10/2025
15 Min Read
Share

Indonesiasentris.com | Perkembangan teknologi yang pesat pada era Industri 4.0 telah membawa perubahan mendasar dalam berbagai sektor industri, terutama dalam hal digitalisasi, otomatisasi, dan integrasi sistem berbasis data.Konsep Industri 4.0 ditandai dengan pemanfaatan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT),Artificial Intelligence (AI), Big Data Analytics, dan Cyber-Physical Systems (CPS) yang memungkinkan interkoneksi antara manusia, mesin, serta proses produksi secara real-time.Dalam konteks ini, pemeliharaan aset dan peralatan produksi juga mengalami transformasi signifikan melalui penerapan sistem pemeliharaan berbasis teknologi atau Technology-Based Maintenance sebagai bagian dari strategi manajemen aset yang lebih cerdas dan efisien.

Pemeliharaan berbasis teknologi merupakan pendekatan modern dalam manajemen pemeliharaan yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas, akurasi, serta efisiensi proses pemeliharaan. Dengan integrasi sensor, perangkat IoT, dan analisis data secara real-time, sistem ini mampu memprediksi potensi kerusakan sebelum terjadi, sehingga mengurangi waktu berhenti (downtime), menekan biaya perbaikan, serta memperpanjang umur aset. Pendekatan ini dikenal sebagai Predictive Maintenance atau Condition-Based Maintenance, yang menjadi pilar penting dalam transformasi digital di sektor industri.

Selain memberikan keuntungan ekonomi, pemeliharaan berbasis teknologi juga berkontribusi terhadap peningkatan keselamatan kerja dan keberlanjutan operasional. Melalui sistem pemantauan otomatis, operator dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai kondisi peralatan,sehingga keputusan perawatan dapat diambil secara cepat dan tepat. Hal ini sejalan dengan prinsip smart manufacturing yang menekankan efisiensi energi, pengurangan limbah, serta optimalisasi proses produksi melalui penerapan teknologi cerdas.

Namun demikian, implementasi pemeliharaan berbasis teknologi memerlukan kesiapan dari berbagai aspek, seperti infrastruktur digital, kompetensi sumber daya manusia, serta integrasi sistem informasi yang andal.

Tanpa dukungan kebijakan dan strategi manajemen yang tepat, penerapan teknologi dalam kegiatan pemeliharaan berisiko tidak mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai konsep, manfaat, serta tantangan dalam penerapan pemeliharaan berbasis teknologi menjadi sangat penting dalam menghadapi dinamika industri masa kini.

  1. Pendahuluan

Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar terhadap cara organisasi industri mengelola proses produksi dan operasionalnya. Konsep ini menekankan integrasi antara teknologi digital, sistem fisik siber (cyber-physical systems), Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Big Data Analytics, dan Cloud Computing untuk menciptakan ekosistem industri yang saling terhubung, cerdas, dan adaptif terhadap perubahan. Perkembangan ini menuntut perusahaan untuk bertransformasi dari sistem konvensional menuju sistem yang berbasis teknologi digital dalam setiap aspek operasional, termasuk dalam bidang pemeliharaan aset (maintenance management).

Dalam konteks industri modern, pemeliharaan tidak lagi dipandang hanya sebagai kegiatan perbaikan (repair) setelah terjadinya kerusakan, tetapi telah berevolusi menjadi bagian strategis dari manajemen aset yang bertujuan menjaga keandalan (reliability), ketersediaan (availability), serta performa optimal dari peralatan dan fasilitas produksi. Pemeliharaan berbasis teknologi atau technology-based maintenance merupakan wujud nyata dari transformasi ini, di mana pemanfaatan teknologi informasi dan sensor digital memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemantauan kondisi peralatan secara real-time, memprediksi potensi kerusakan, serta melakukan tindakan perawatan secara proaktif sebelum terjadi gangguan operasional.

Konsep pemeliharaan berbasis teknologi sejalan dengan paradigma Predictive Maintenance dan Condition-Based Maintenance (CBM), yang bertujuan mengurangi biaya perawatan tak terduga dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memanfaatkan data yang dihasilkan oleh sensor dan dianalisis menggunakan algoritma berbasis kecerdasan buatan, organisasi dapat memperoleh wawasan yang lebih akurat mengenai kondisi aktual mesin. Hasilnya, keputusan pemeliharaan dapat dilakukan secara berbasis data (*data-driven decision making), bukan sekadar berdasarkan jadwal rutin atau perkiraan subjektif.

Pendekatan ini membawa dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas, penghematan energi, serta pengurangan risiko kegagalan sistem produksi.

Selain manfaat operasional, penerapan pemeliharaan berbasis teknologi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan industri (industrial sustainability). Melalui pengelolaan aset yang efisien dan berbasis prediksi, perusahaan dapat mengurangi pemborosan sumber daya, meminimalkan limbah industri, serta mendukung penerapan prinsip ramah lingkungan (green industry).Dengan demikian, pemeliharaan berbasis teknologi tidak hanya menjadi alat peningkatan efisiensi, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi keberlanjutan jangka panjang dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).

Namun, implementasi konsep ini tidak terlepas dari berbagai tantangan. Faktor seperti kesiapan infrastruktur digital, integrasi antar sistem, keamanan data, serta kompetensi sumber daya manusia menjadi isu penting yang harus diperhatikan. Di banyak organisasi, transformasi digital dalam sistem pemeliharaan masih menghadapi kendala berupa keterbatasan pengetahuan teknis, resistensi terhadap perubahan, serta biaya investasi awal yang tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi manajemen perubahan (change management) dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar implementasi teknologi dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemeliharaan berbasis teknologi dapat dipandang sebagai solusi cerdas untuk menjawab tantangan efisiensi dan keandalan sistem produksi di era Industri 4.0. Pendekatan ini tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif melalui peningkatan produktivitas dan penurunan biaya, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan industri yang adaptif dan berorientasi pada inovasi berkelanjutan. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif mengenai konsep, metode, dan penerapan pemeliharaan berbasis teknologi menjadi sangat penting bagi pengambil keputusan, praktisi industri, maupun akademisi dalam mengembangkan strategi manajemen aset yang unggul di masa depan.

  1. Tinjauan Pustaka
  • Pengertian Manajemen Operasi dan Produksi

manajemen operasi didefinisikan sebagai disiplin yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan aktivitas yang mengubah input (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan informasi) menjadi output (produk atau jasa) dengan tujuan mencapai efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pelanggan (Slack et al., 2010). Ini mencakup aspek strategis, taktis, dan operasional dalam organisasi, baik manufaktur maupun jasa dan untuk Manajemen produksi adalah subbidang manajemen operasi yang fokus pada pengelolaan proses produksi barang fisik, termasuk perencanaan kapasitas, pengendalian kualitas, dan pengoptimalan rantai pasok (Heizer & Render, 2014). Secara akademis, ini melibatkan analisis sistematis untuk meminimalkan biaya dan waktu produksi sambil memaksimalkan kualitas dan volume output.

  • Teknolgi Industri 4.0

Industri 4.0, atau yang dikenal sebagai Revolusi Industri Keempat, merupakan konsep yang mengilustrasikan transformasi digital dalam sektor manufaktur dan industri secara keseluruhan melalui integrasi teknologi mutakhir. Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 oleh pemerintah Jerman dalam konteks Hannover Messe, dengan tujuan utama untuk melakukan modernisasi terhadap sektor manufaktur. Industri 4.0 melibatkan interkoneksi antara mesin, manusia, dan sistem melalui jaringan internet, yang memfasilitasi produksi yang lebih cerdas, efisien, serta fleksibel. Konsep ini tidak semata-mata berkaitan dengan aspek teknologi, melainkan juga mencerminkan perubahan paradigma dalam praktik kerja, model bisnis, dan struktur masyarakat. Secara lebih mendalam, Industri 4.0 mencakup evolusi dari revolusi industri sebelumnya—yang dimulai dari mekanisasi pada abad ke-18, produksi massal pada abad ke-19, serta otomasi pada dekade 1970-an—menuju era digital yang saling terhubung, di mana data dan kecerdasan buatan menjadi elemen sentral dalam proses produksi. Hal ini memungkinkan entitas bisnis untuk menyesuaikan diri dengan dinamika permintaan pasar yang berubah dengan cepat, mengurangi biaya operasional, serta menghasilkan produk yang lebih inovatif, seperti kendaraan otonom atau peralatan medis yang dipersonalisasi.

  • Pemeliharan Berbasis Teknologi

Pemeliharaan Berbasis Teknologi (Technology-Based Maintenance) adalah pendekatan pemeliharaan peralatan dan sistem industri yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti sensor, kecerdasan buatan (AI), big data, dan Internet of Things (IoT) untuk memantau, menganalisis, dan memprediksi kondisi peralatan. Pendekatan ini merupakan bagian integral dari Industri 4.0, di mana pemeliharaan tidak lagi reaktif atau preventif rutin, melainkan prediktif dan proaktif. Tujuannya adalah mengurangi downtime, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan biaya operasional. Konsep ini berkembang dari pemeliharaan tradisional menuju era digital, memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi.

  • Latar Belakang

Pemeliharaan berbasis teknologi melibatkan penggunaan data real-time dari sensor untuk memantau parameter seperti suhu, getaran, tekanan, dan keausan peralatan. Data ini dianalisis menggunakan algoritma AI untuk mendeteksi anomali dan memprediksi waktu perbaikan yang diperlukan. Berbeda dengan pemeliharaan preventif (berdasarkan jadwal tetap) atau reaktif (setelah kerusakan), pendekatan ini lebih akurat dan efisien (Mobley, 2002).

  • Komponen Utama:
  • Sensor dan IoT: Mengumpulkan data real-time dari peralatan.
  • Big Data dan Analitik: Mengolah data besar untuk pola dan prediksi.
  • AI dan Machine Learning: Mengidentifikasi risiko kegagalan dengan akurasi tinggi.
  • Cloud Computing: Menyimpan dan mengakses data dari jarak jauh.
  • Peran dalam Industri 4.0

Dalam konteks Revolusi Industri Keempat, pemeliharaan ini mendukung “pabrik cerdas” (smart factories) dengan mengintegrasikan sistem cyber-physical, memungkinkan pemeliharaan otomatis dan kolaborasi manusia-mesin (Kagermann et al., 2013).

  1. Metode Penelitian

Penelitian ini mengadopsi metodologi deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), yang dipilih sebagai konsekuensi dari absensi pengumpulan data primer di lapangan, sehingga literatur menjadi fondasi utama sumber informasi. Pemilihan metodologi ini dijustifikasi oleh kebutuhan untuk mengeksplorasi fenomena kompleks melalui sintesis pengetahuan teoritis yang telah terdokumentasi, tanpa intervensi langsung terhadap variabel empiris, yang memungkinkan analisis yang lebih objektif dan komprehensif. Tujuan utamanya adalah untuk menguraikan secara sistematis dan menggambarkan kontribusi teknologi digital dalam meningkatkan efisiensi manajemen operasi dan produksi, dengan mengandalkan interpretasi kritis dari sumber-sumber yang telah tersedia dalam literatur akademik. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat sekunder, yakni data yang telah dipublikasikan sebelumnya dan dapat diverifikasi melalui repositori publik, sehingga meminimalkan risiko bias subjektif dalam pengumpulan data. Data tersebut diperoleh dari spektrum sumber primer akademik yang luas, termasuk buku teoretis, jurnal ilmiah yang peer-reviewed, laporan penelitian empiris, serta artikel akademik, baik dari sumber domestik (seperti publikasi dari universitas-universitas di Indonesia) maupun internasional (seperti jurnal dari penerbit terkemuka seperti Springer atau Taylor & Francis). Selain itu, laporan resmi dari lembaga internasional seperti World Economic Forum (WEF) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), serta dokumen kebijakan pemerintah seperti inisiatif “Making Indonesia 4.0” dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, turut dijadikan sebagai sumber informasi yang kredibel untuk memperkaya perspektif praktis dan kebijakan terkini.

Proses penelitian dilaksanakan melalui tahapan metodologis yang terstruktur, dimulai dengan identifikasi dan pengumpulan literatur yang relevan melalui basis data akademik seperti Google Scholar, Scopus, dan JSTOR, yang memastikan aksesibilitas terhadap sumber-sumber terkini dan historis. Tahap ini diikuti dengan pembacaan kritis serta telaah mendalam terhadap isi dokumen untuk mengidentifikasi argumen kunci, temuan empiris, dan implikasi teoritis, dengan menggunakan teknik anotasi untuk

mencatat poin-poin penting. Informasi kemudian dikelompokkan berdasarkan tema pokok melalui pendekatan tematik analisis, yang mencakup konsep fundamental manajemen operasi (seperti definisi, komponen, dan teori utama), evolusi teknologi digital dalam konteks Industri 4.0 (termasuk komponen seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data), implikasi teknologi terhadap efisiensi operasional (seperti pengurangan biaya produksi, peningkatan produktivitas, dan optimasi rantai pasok), serta tantangan dan peluang implementasinya (seperti risiko keamanan siber, ketimpangan digital, dan potensi inovasi berkelanjutan). Teknik analisis yang diterapkan adalah analisis deskriptif kualitatif, yang melibatkan sintesis naratif dan interpretatif dari data untuk menggambarkan pola, kesamaan, serta perbedaan antar sumber, dengan menggunakan triangulasi untuk meningkatkan validitas temuan. Informasi dari berbagai literatur dibandingkan secara sistematis untuk mengidentifikasi konsistensi dan variasi, kemudian disusun menjadi deskripsi komprehensif yang mengintegrasikan perspektif teoritis, empiris, dan praktis.

Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi pemahaman mendalam mengenai peran teknologi digital dalam mendukung efisiensi operasional entitas bisnis pada era digital, tetapi juga berkontribusi pada literatur dengan menyediakan sintesis yang dapat dijadikan dasar untuk penelitian empiris selanjutnya atau formulasi kebijakan. Meskipun metodologi ini memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi, karena bergantung pada data sekunder yang mungkin tidak mencerminkan konteks spesifik, namun keunggulannya terletak pada kemampuan untuk mengkaji tren global dan historis tanpa keterbatasan akses lapangan, sehingga relevan untuk studi eksploratori seperti ini.

  1. Kesimpulan Dan Saran
  • Kesimpulan

Pemeliharaan berbasis teknologi merupakan inovasi penting dalam menghadapi tantangan Era Industri 4.0. Melalui penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan analisis data, kegiatan pemeliharaan bertransformasi dari sistem reaktif menjadi sistem prediktif yang lebih efisien dan adaptif. Penerapan teknologi ini terbukti mampu meningkatkan kinerja operasional, menekan biaya perawatan, memperpanjang umur peralatan, serta meningkatkan keselamatan kerja.Meskipun demikian, implementasi pemeliharaan berbasis teknologi masih menghadapi berbagai kendala, antara lain keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten di bidang digital, tingginya biaya investasi awal, serta kesiapan infrastruktur teknologi yang belum merata. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penerapan yang terencana dan dukungan kebijakan yang berkesinambungan agar sistem pemeliharaan berbasis teknologi dapat berjalan optimal.

  • Saran

Perusahaan disarankan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi di bidang teknologi pemeliharaan agar mampu beradaptasi dengan perkembangan industri digital. Pemerintah dan lembaga pendidikan juga perlu memperkuat kerja sama dalam riset dan pengembangan teknologi pemeliharaan guna mendukung daya saing industri nasional.Selain itu, penerapan pemeliharaan berbasis teknologi sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan kapasitas organisasi. Pendekatan ini akan memastikan bahwa transformasi digital dalam pemeliharaan dapat berjalan efektif, efisien, dan memberikan nilai tambah bagi keberlanjutan industri di Era Industri 4.0.

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Email Copy Link Print

SUBSCRIBE NOW

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]

HOT NEWS

phri dki jakarta

Rakerda PHRI, Ini Imbauan Menteri Lingkungan Hidup untuk Usaha Hotel dan Restoran

LifestylePariwisata
14/06/2025

Pengaruh Implementasi Green Operation terhadap Efisiensi Energi di Industri Manufaktur

Muhammad Ilham syarif (Mahasiswa Universitas Pamulang)

02/11/2025
boki-maruru-halteng

Inilah 8 Wisata Alam yang Eksotik di Halamahera Tengah, Yuk Berwisata!

Halmahera Tengah merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Berikut destinasi wisata Halmahera…

14/06/2025
Bayt-Al-Qur_an Museum-Istiqlal

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal Resmi jadi Museum Tipe A

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, yang berada di bawah naungan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ),…

21/01/2025

YOU MAY ALSO LIKE

Ribuan Ton Antiobiotik Mengancam Kehidupan Sungai

INDONESIASENTRIS.COM | Bayangkan Anda sedang batuk-pilek, lalu sang dokter dengan penuh kasih sayang menuliskan resep antibiotik. Anda pun menenggaknya, berharap si…

Dialektika
20/05/2025

Bersumpah ‘Demi Allah’, Prabowo Bela Kaum Buruh

Panas menyengat, ribuan kepala berkeringat, dan satu mikrofon dikuasai oleh Prabowo Subianto, dalam memperingati Hari Buruh Internasional

Dialektika
01/05/2025

Glocal Strategy: Mengelola Operasi Global dengan Sentuhan Lokal

Ida Matus Silmi (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pamulang)

Dialektika
22/10/2025

Tanda Tanya Danantara

Di Nusantara, negeri yang gemar membuat gebrakan unik, lahirlah sebuah lembaga maha gagah: Danantara. Apa itu

Dialektika
18/02/2025

Logo Ikon Indonesia Sentris

Web Syndication:

  • Info Keamanan
  • Destinasi Indonesia
  • Warta Regional
  • Info UMKM
  • Info Halal
  • Inilah Kita
  • Info Pesantren
  • Info Beasiswa
  • Suara Muslim
  • Info Masjid
  • Info Kuliner
  • Info Sehat
  • Info Tekno
  • Seputar Rumah
  • Kota Surabaya
  • Info Bekasi
  • Jasa Publikasi
  • Info Santai
  • About Us
  • Tim Redaksi
  • Disclaimer
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Pedoman Siber
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Heritage
  • Lifestyle
    • Pariwisata
  • Saintek
  • Ekonomi
Seedbacklink
Indonesia SentrisIndonesia Sentris
Follow US
@2025 | IndonesiaSentris
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?