BANTEN | Pandeglang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten yang menyimpan jejak sejarah penting. Di kawasan Pandeglang diperkirakan tempat berdirinya Kerajaan Salakanagara (Negeri Perak), yaitu salah satu kerajaan tertua saat ini di Indonesia yang terletak di Teluk Lada Pandeglang (130-362 Masehi).
Kerajaan Salakanagara diperkirakan dulunya
beribukota di daerah yang sekarang menjadi Kota Merak dan merak dalam bahasa
Sunda berarti “membuat perak”. Luas Kerajaan Salakanagara dulunya meliputi
daerah dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta hingga ke Gunung Salak.
Kemegahan kerajaan tertua tersebut pun dikenal
dunia sebagai pusat perdagangan yang ramai pada masanya. Nama Salakanagara
disebut-sebut dalam litelatur Yunani kuno sebagai Argyre (Kota Perak) oleh
Claudius Ptolemaeus, seorang ahli bumi pada masa itu.
Kini sebagai sebuah kabupaten, Pandeglang
memiliki luas2.746,90 km2 dengan 35 kecamatan dan 335 kelurahan di dalamnya.
Letaknya sangat strategis berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.
Sebagian wilayah Pandeglang kondisi
geografisnya berupa dataran rendah dan bergelombang. Di wilayah selatannya
terdapat rangkaian pegunungan yang indah dan menarik dengan potensi alam yang
masih terjaga keasriannya.
Pandeglang terkenal dengan suaka margasatwa
satwa langka badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon. Gambar badak
bercula satu tersebut terpampang pada lambang kabupaten ini. Taman Nasional ini sudah dirancang sebagai
cagar alam sejak tahun 1921, dengan habitat alam flora dan fauna yang masih
terjaga kealamiannya sampai saat ini.
Berikut adalah tempat wisata alam yang bisa dikunjungi saat di
Pandeglang.
Taman Nasional Ujung Kulon
Gelar sebagai Natural World Heritage Site
layak disandang Taman Nasional Ujung Kulon. Pasalnya, kawasan wisata ini
menyuguhkan tiga ekosistem, yaitu daratan, laut, dan pantai. Wilayah daratan
terdiri dari Gunung Honje, Semenanjung Kulon, serta dua pulau kecil.
Sementara itu, area laut meliputi terumbu
karang dan padang lamun. Kawasan yang tidak kalah menarik adalah pantainya. Di
zona ini, Pengunjung bisa menikmati suasana hutan pantai dan mangrove.
Panorama Taman Nasional Ujung Kulon akan
semakin menarik jika masuk ke area belantaranya. Pengunjung bisa melihat
keunikan badak bercula satu, owa jawa, dan anjing hutan. Tak hanya itu, satwa
endemik jenis burung, amfibi, serta insekta pun mendiami kawasan Ujung Kulon.
Pantai Carita
Pernah melihat Gunung Krakatau? Pantai Carita
adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati panorama tersebut. Terletak di
pesisir barat, tempat wisata di Pandeglang ini berhadapan langsung dengan Selat
Sunda. Itulah sebabnya, tepi dari Pantai Carita tergolong landai dengan deru
ombak yang tidak terlalu besar.
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan pengunjung
di Pantai Carita, antara lain bermain jet ski, banana boat, dan selancar. Jika
ingin menikmati pemandangan taman bawah laut Carita, tersedia fasilitas
snorkeling. Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan keindahan panorama matahari
tenggelam di ufuk barat.
Curug Taman Hutan Rakyat
Little Green Canyon; itulah julukan untuk
Curug Putri Tahura (Taman Hutan Raya). Kontur alam di kawasan tersebut sangat
mirip dengan objek wisata Green Canyon di Ciamis; berupa aliran sungai diapit
tebing batu raksasa. Airnya hijau bercampur putih sehingga tercipta gradasi
warna yang indah. Sepanjang tebing terdapat aneka flora dan rerumputan.
Jika tiba di kawasan Tahura, alat transportasi
hanya boleh masuk sampai ke batas trekking. Setelah itu, pengunjung harus
berjalan kaki melintasi jalur penjelajahan.
Sepanjang jalan, pengunjung akan disuguhi
pemandangan hutan, pepohonan, dan beberapa satwa liar. Kurang lebih satu jam
setelah berjalan kaki, Anda harus menelusuri jalur sungai dengan kedalaman 2
meter. Bagi yang tidak bisa berenang, diperbolehkan memakai pelampung. Lima
menit kemudian, panorama Curug Putri mulai terlihat.
Pulau Peucang
Pulau ini terletak di Selat Panaitan, tepatnya
di Kecamatan Sumur. Luas pulau ini sekitar 450 hektare. Tiba di Pulau Peucang,
pengunjung akan disuguhi lanskap pantai yang menakjubkan. Pasir putih, laut
biru jernih, serta perbukitan hijau yang merupakan kolaborasi panorama paling
mengagumkan di tempat wisata di Pandeglang yang satu ini.
Tak hanya pemandangan yang menawan, Anda juga
bisa melakukan beberapa kegiatan di kawasan ini, antara lain snorkeling,
trekking, dan menyaksikan gerombolan rusa.
Selain rusa, di Pulau Peucang juga terdapat
monyet ekor panjang. Satwa endemik tersebut tinggal dan beraktivitas di
pepohonan. Namun, kerap bersembunyi ketika dihampiri manusia. Hewan yang tidak
kalah menarik adalah merak. Jika beruntung, Anda bisa melihat merak hijau;
salah satu spesies burung yang tergolong langka.
Bukit Hijau Rawa Danau
Cagar Alam Rawa Danau mempunyai kawasan
konservasi endemis seluas 2.500 hektar. Ini merupakan rawa pegunungan
satu-satunya yang masih tersisa di Pulau Jawa. Mengapa disebut Rawa Danau? Rawa
atau danau ini merupakan kepundan gunung berapi yang sudah mati kemudian
berubah menjadi danau. Lalu Seiring jalannya waktu danau tersebut berubah
menjadi rawa-rawa. Oleh karena itulah disebut Rawa Danau.
Ditempat ini, anda bisa melihat pemandangan
Kawasan Cagar Alam Rawa Danau dari ketinggian. Selain Rawa Danau, dari sini
juga terlihat deretan pegunungan yang berada di Kabupaten Pandeglang. Kerap
kali dijumpai sekumpulan Monyet Hutan yang berkumpul diatas pohon dan juga
hewan lainnya seperti Burung Elang dan juga Musang.
Pada tanggal 16 November 1921 Gubernur
Jenderal Belanda menetapkan kawasan ini sebagai cagar alam sesuai dengan GB
Nomor 60 Stbl. Hingga kini Rawa Danau masih dalam pengawasan Konservasi Sumber
Daya Alam (KSDA) Wilayah Serang.
Komentar0